TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA
TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA
July 2, 2017

22 Juni 2017, Ladang Rupa kembali mengadakan kegiatan tahunan di bulan Ramadhan yang bertajuk “Takjilart #2”, kegiatan ini digagas kembali oleh  penggiat aktif di Ladang Rupa, diantaranya Benny Saputra, Luthfi Alfaris, dan Agung Sefitra. Kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk mengkritisi dan mengartikulasikan ruang publik dalam karya seni, sekaligus  silaturrahmi  penggiat yang aktif menyampaikan pesan positif kepada publik yang ada di Kota Bukittinggi, beberapa konten dari kegiatan ini, diantaranya menghadirkan pertunjukan musik tradisi dan populer, performance art, diskusi, dan pemutaran film.

Suasana Takjilart #2

Sembari menunggu azan, kegiatan dimulai dengan penampilan tambua tasa yang berkolaborasi dengan performance art, bertemakan “Respond To Object” (mersepon objek), kegiatan performance art kali ini diinisiasi oleh Botrex Performance Club, sebuah platform baru di Forum Ladang Rupa yang merujuk pada studi dan  praktik performance di Sumatera Barat, kali ini menghadirkan seniman lokal, Beny Syahputra dan Sastra Hadi Kusuma, mereka di tantang merespon objek  yang ada di sekitar, guna menciptakan kemungkinan-kemungkinan yang hadir dalam jelajah artistik mereka. Performance ini berjudul “Dikejar Nafsu”, mereka merespon bakul, lakban, plastik, lilin, hingga bebunyian yang timbul pada gandang tambua tasa.

Setelah sirine berbunyi, kami berbuka bersama, lalu kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan tambua tasa dan performance art, dan dilanjutkan dengan diskusi pengenalan kelompok tambua tasa bersama Iif,  ia mengatakan, “komunitas ini merupakan gagasan kreatif pemuda Jambu Air, ini merupakan wujud dari pelestarian tradisi lokal yang ada di minangkabau, kelompok ini dalam masa perkembangan, dan setiap malam kami berkumpul, latihan dan berdiskusi bersama”.

Dan berlanjut pada bicang-bincang performance art yang sebelumnya ditampilkan Beny dan Sastra, Sastra menyampaikan, “performance ini  terdiri dari tiga bahagian, waktu yang kami ambil itu sebelum berbuka, ketika berbuka, dan sesudah berbuka, kami mengajak audiens untuk terlibat didalamnya, disini kami lebih berempati tentang nafsu, sampai dimana manusia itu bisa membatasinya”. Beberapa warga turut menonton penampilan yang ditampilkan, dan warga sangat antusias menyaksikan hingga selesai, kegiatan ini jarang dinikmati oleh warga, biasanya tambua tasa dan performance art hanya dapat dinikmati pada acara tertentu. Reaksi warga pun beragam, ada yang memperhatikan dan ada juga yang bertanya-tanya pada teman yang disampingnya tentang kegiatan ini.

(tonton video Botrex Performance di sini)

Sebelum menayangkan film, kami mebicarakan tentang artikulasi ruang publik kota dan karya seni, saya dan Anggy membuka wacana selaku MC, hingga perbincangan meluas ke beberapa audiens yang hadir, space kota seharusnya diberdayakan bersama tangan-tangan  kreatif warga. Warga mempunyai peran dalam membangun daerah secara kolektif, sebab isu lokal yang hadir menarik untuk diperhatikan, dikritisi maupun dicermati oleh warga, mereka secara tidak langsung  ikut berperan didalamnya, ruang publik yang ada di Bukittinggi seperti pasar, taman kota, trotoar yang kurang diperhatikan baik dari segi estetika maupun kebersihan, beberapa situs budaya dibiarkan begitu saja , salah satunya penjara lama yang juga berseberangan dengan bioskop eri, sangat disayangkan tempat bersejarah yang seharusnya menjadi situs cagar budaya, di biarkan tidak terurus, begitupun Bioskop Eri sebagai ruang sinema yang tidak diberdayakan.

Seperti biasanya, pada kegiatan Takjilart yang diadakan Ladang Rupa  kali ini, juga turut andil Bioskop Taman, sebuah divisi Ladang Rupa yang fokus pada penayangan dan edukasi melalui film, kali ini menanyangkan empat filem pendek karya Adryas Putra dan teman-teman mahasiswa filem Institut Kesenian Jakarta (IKJ), filem yang ditayangkan mempunyai isu dan genre yang berbeda, Adryas lebih membawa audiens untuk mengkritisi film yang produksinya, dan ia juga menyampaikan efektifitas antara filem panjang dan filem pendek.

Suasana pemutaran filem di Bioskop Taman

Categories: catatan program