TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA
TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA TULISAN KAWAN KITA
January 18, 2018

Kandang Studio bekerjasama dengan Rumah Coretan menggelar pameran seni, 10 hingga 17 Januari 2018 di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat. Pameran ini menggelar 33 karya seni yang disatukan dalam tajuk “Wakiri”. Selanjutnya tanggal 14 Januari diadakan diskusi dalam rangkaian kegiatan pameran Wakiri yang mengangkat tema “Minangkabau Modern Art”. Diskusi ini menghadirkan dua orang pembicara, yaitu penulis Nessya Fitriyona dan seniman Syahrial Yayan, beserta moderator Yusuf Fadli Aser.

Suasana pameran Wakiri, 10 Januari 2018 di Taman Budaya Sumatera Barat

Wakiri merupakan bentuk pergerakan pelanjut cita-cita Wakidi, seniman yang telah menanamkan seni rupa modern di ranah Minang. “Wakiri kan’ adiak-adiaknyo wakidi. Kalau masih tetap Wakidi kan tidak mungkin. Zaman dan tantangannya sudah beda, tidak mungkin kecenderungan karya sama” demikian pemaparan Jasjus sebagai salah satu penggagas konsep Wakiri. Yang membedakan Wakidi dulu dan kini adalah konsep berpikirnya.

Jasjus menegaskan Wakiri bukanlah suatu bentuk protes terhadap Wakidi. “Kiri” bukan melulu berarti perlawanan. Wakiri diselenggarakan untuk mengangkat kembali semangat Wakidi agar kita dapat lebih menghargai sejarah kita. Jika institusi hanya mengajarkan sejarah seni rupa Indonesia, bukan tidak mungkin generasi muda hanya akan mengerti sejarah seni rupa yang berkembang di jawa. “Apa jadinya generasi muda tidak diceritakan soal wakiri dan sejarah seni rupa Sumatera Barat? Bukan rasis, tapi kenyataan kan?” tambah Jasjus.

Seorang pengunjung sedang melihat karya-karya di pameran Wakiri

Bagi Alex Fittra, yang juga salah satu penggagas konsep Wakiri, Wakidi adalah salah satu legend di Sumatera Barat. Beliau senang melukis landscape. Pemandangan alam Sumatera yang indah seperti Ngarai Sianok terabadikan dalam kanvasnya. Bersama rentang waktu yang semakin panjang, alam telah mengalami perbahan-perubahan. Alam yang kita lihat sekarang berbeda dengan yang dilihat Wakidi. Maka seniman-seniman muda sekarang tidak lagi berbicara tentang alamnya, tapi fenomena yang terjadi di atasnya seperti modernitas. Jika dulu sedikit korupsi, sekarang sudah banyak. Dulu tidak ada sosial media, kini telah jadi bagian penting dalam keseharian kita. Kebanyakan ide-ide muncul dari pengembangan atas fenomena-fenomena seperti itu. Wakiri hadir dengan merespon pola pikir Wakidi dengan gaya yang sekarang.

ERLANGGA, Untitled, cat akrilik di atas kanvas, 80 x 100 cm

Dalam pameran ini hadir pula karya Erlangga, lukisan untitled berukuran 80×100 cm. Lewat lukisannya Erlangga bercerita tentang bagaimana semangat generasi perupa di zaman kini sama dengan semangat wakidi di zamannya berkarya. Bagi Erlangga, Wakiri adalah motivasi dan  semangat berkarya Wakidi, dan tentang  bagaimana kita menjadi Wakidi di zaman ini, yang semangat berkarya, tidak memikirkan apakah karya akan terjual, dsb.

Kandang Studio merupakan ruang berkarya yang terbuka bagi seniman dan penggiat seni. Saat ini Kandang Studio juga berfokus pada pengarsipan karya dan aktifitas seniman khususnya di Sumatera Barat. Rumah Coretan adalah kelompok seni yang digagas beberapa seniman dan mahasiswa jurusan Seni Rupa yang aktif berkarya di studio mereka di Air Tawar Barat, Padang.

Categories: review